Masalah pendidikan di Indonesia merupakan
salah satu permasalah yang penting dan mendesak untuk diselesaikan. Sebab pendidikan
merupakan salah satu kunci membangun peradaban dan mencapai kemanjuan bangsa. Pendidikan
menjadi proses lahirnya generasi penerus dan pemgemban cita-cita perjuangan
bangsa Indonesia. Jika kita merujuk dari tujuan utama pendidikan di Indonesia
yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah semestinya pendidikan memiliki
porsi lebih banyak untuk diperhatikan pemerintah.
![]() |
sumber gambar : internet |
Faktor Penyebab Lambatnya Perkembangan Pendidikan
Banyak yang menyebabkan pendidikan di
Indonesia sulit untuk berkembang, di antaranya:
1. Biaya pendidikan yang mahal.
Biaya pendidikan di Indonesia masih
terbilang mahal, jika dibandingkan kondisi dan kemampuan sebagian besar rakyat.
Adanya BOS, BOSDA atau pun beasiswa siswa miskin (BSM), hanya bisa menjangkau
sebagian kecil rakyat. Karena kenyataanya masih banyak sekolah yang tetap
menarik iuran dari siswa. Dengan berbagai dalih. Belum termasuk di perguruan
tinggi, yang tentu lebih mahal sehingga banyak masyarakat tak mampu menikmati
pendidikan hingga level tertinggi.
Solusinya, tentu kesungguhan pemerintah
untuk menerapkan aturan yang ada. Anggaran 20% dari APBN sesuai amanat
undang-undang harus dikawal hingga ke pelosok negeri. Di tingkatan paling
bawah. Jangan sampai anggaran itu habis dibagi rata atas nama berbagai proyek
yang tak bermanfaat bagi siswa.
Inisiasi dari masyarakat untuk melakukan
pendidikan secara mandiri juga patut digalakkan. Artinya pendidikan menjadi tanggungjawab
semua, bukan hanya menjadi tanggungjawab negara. Ini akan merangsang agar
masyarakat bisa mandiri dan tidak selalu manja.
2. Sistem yang berganti-ganti tanpa teruji
Seperti hal lumrah dan menjadi sebuah
lelucon. Ganti menteri ganti kebijakan. Akhirnya hanya menimbulkan banyak
masalah pendidikan dan menguras energi. Sistem pendidikan di Indonesia seharusnya dibangun
dengan filosofi lokal-nasional. Tidak harus selalu membebek dengan sistem
pendidikan barat.
3. Pendidikan yang tidak merata
Pendidikan menjadi hak semua warga
negara. Hanya saja kita tak bisa menutup fakta bahwa Nusantara terbentang dari
Aceh hingga Papua. Dengan beragam latar belakang sosial-budaya. Maka butuh
kerja keras dan kerja keras untuk membangun pendidikan secara menyeluruh.
Mulai dari distribusi anggaran, guru,
sarana pendidikan, kemampuan teknologi informasi dan banyak lagi. Artinya,
kebijakan yang diterapkan seharusnya mengacu pada bagaimana kelak kemampuan
daerah untuk melaksanakannya. Sebab Indonesia bukan hanya Jakarta.
4. Minimnya Guru yang berjiwa pendidik
Kunci keberhasilan pendidikan ada pada
sosok guru. Kemampuan mereka menjadi pendidik sangat menentukan kualitas
pendidikan di Indonesia. Gelombang ramainya mahasiswa yang memilih jurusan
pendidikan (FKIP) terjadi setelah adanya tunjangan profesi guru (sertifikasi),
bisa terlihat apa niat mereka sebenarnya ketika ingin menjadi guru.
5. Keterbatasan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana memang bukan hal
utama dalam pendidikan. Film Laskar Pelangi telah memotretnya secara apik. Tetapi
juga tak bisa diabaikan, sebab sarana yang memadai akan menunjang lancarnya
proses pendidikan. Realitasnya, jangankan di pelosok Papua, di Banten saja yang
dekat dengan pusat uang. Banyak sekolah dengan kondisi memprihatinkan.
0 comments:
Post a Comment